Minggu, 02 Februari 2020

Rinduku Untukmu

"Allah maha membolak-balikkan keadaan. Mungkin saat ini kita masih berjauhan, tapi aku yakin Allah juga akan membuat kita berdekatan kelak. Penantian ini terasa berat, perlu banyak bekal dan perlu lebih mendekatkan diri kepada Allah agar kuat.
Saat ini mendoakanmu dari jauh adalah cara terbaik agar aku bisa memelukmu dalam perasaan rindu yang sangat".

Manusia pada umumnya memiliki sebuah perasaan yang bernama rindu. Rindu itu bisa muncul pada setiap manusia untuk apapun dan siapapun. Manusia tahu perasaannya yang membuncah karena rindu adalah hal fitrah dan normal bagi dirinya. Tidak ada yang salah dengan cinta juga tidak ada salahnya rindu, namun rindu tentunya adalah perasaan yang harus dikelola sebagaimana mengelola rasa cinta dan bahagia, jangan sampai perasaan cinta dan rindu kita mengalahkan perasaan kita terhadap Allah.

APAKAH RINDU ITU?

Rindu itu ekspresi dari sebuah perasaan cinta dan sayang, rindu itu ada ketika kita kehilangan seseorang yang kita cintai dan sukai. Rindu itu muncul ketika kita kehilangan seseorang yang istimewa dimana kita ingin selalu berada di dekatnya. Rindu itu terbersit dalam hati karena adanya pengharapan ingin selalu bersama.

Seperti sepenggal kisah antara Saidina Ali dan Fatimah Az-Zahrah: Setelah pernikahan antara Ali dan Fatimah, Fatimah telah berterus terang dengan Saidina Ali akan sesuatu perkara, "Wahai Ali, sebelum aku menikahi engkau di Kota Mekah, ada seorang lelaki yang telah menjadi idola di hatiku. Aku sangat ingin kelak dia menjadi suamiku. Tapi semua itu aku simpan di dalam hatiku". kata Fatimah. "Kalau begitu, engkau menyesalkah mengawini aku?" Tanya Ali. "Tidak, karena pemuda itu adalah engkau," Jawab Fatimah.

Rindu menurut ajaran islam bukanlah hal yang dilarang apalagi harus ditekan. Akan tetapi, rindu ini juga harus dijaga agar tidak berlebihan, tidak sampai melanggar syariat Islam, dan rindu kepada manusia atau kepada sesuatu hal tidak melebihi kerinduan kita kepada Allah.

MENGAPA RINDU ITU MENYAKITKAN?

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa jatuh cinta berhubungan dengan hormon dopamin. Hormon ini memiliki pengaruh kuat terhadap rasa sakit, bahagia, dan hasrat. Kedekatan fisik bersama orang yang disayangi akan membuat produksi dopamin memuncak, karena itulah otak merespon dengan menerjemahkan keberadaan orang yang disayangi sebagai sebuah reward.

Efek ketergantungan terhadap dopamin sama kuatnya dengan candu. Produksi dopamin juga mempengaruhi hormon serotonin yang mengendalikan tingkat stres, suasana hati, dan nafsu makan. Karena itulah, berjauhan dengan sosok yang kita sayangi terasa begitu berat dan menyakitkan.

Memang benar, kita selalu punya sahabat atau keluarga yang bisa membantu mengatasi kerinduan saat berjauhan dengan pasangan. Namun akan selalu ada yang kurang dan tetap tak tergantikan.

Adakalanya perpisahan dan kerinduan yang menyakitkan ini kita benci, namun cobaan ini bisa jadi sebagai peluang  meraup berbagai macam pahala, mungkin juga karena Allah ingin memberikan kesempatan kepada pasangan yang jauh itu untuk saling belajar, saling memperbaiki untuk mempersiapkan menjadi diri yang lebih baik lagi, sehingga dapat mengarungi bahtera dengan perahu yang lebih kokoh.

وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ

“…Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Qs. Al-Baqarah: 216)

BAGAIMANA CARA MENYIKAPI RINDU?

Rindu membuat manusia gundah gulana, resah dan gelisah, sehingga bisa menimbulkan perasaan malas beraktifitas bahkan dapat malas beribadah karena waktunya lebih banyak digunakan untuk merenungi nasibnya yang jauh dari orang yang dicintainya.

Berdoa adalah cara yang tepat untuk menyikapi agar perasaan rindu tidak mendominasi hati sehingga pikiranpun seakan buntu. Manusia itu lemah, maka dari itu butuh pertolongan Allah yang Maha Besar dan Agung.

“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS Al Mukmin:60)

“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-A’raf : 55-56)

Menyibukan diri dengan hal-hal yang positif. Semisal belajar, bekerja, memahami ilmu-ilmu agama, menghafalkan Al-Quran atau ikut perkumpulan pengajian, dapat juga dilakukan agar tidak bergumul dengan perasaan rindu.

Sahabat rindu itu energi positif, jangan dihamburkan dengan sia-sia. Tunjukkan itu kepada orang yang tepat, pada waktu dan situasi yang tepat pula. Rindu itu merupakan perasaan yang suci. Jadi, jaga kerinduan itu dalam ketaatan agar perasaan itu diberkahi oleh Allah.

Wallahu'alam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar