Senin, 24 Februari 2020

Aku rela dengan yang Engkau beri

Ulama besar Arab Saudi Habib Muhammad bin Alwi Al-Miliki Al-Hasani (1946-2004) pernah mengisahkan seorang fakir miskin yang tidak pandai bersyukur. Alkisah, suatu hari seorang fakir miskin melewati jalan di Madinah.

Di sepanjang jalan, dia sering melihat orang-orang makan daging. Dia pun merasa malu karena jarang sekali bisa makan daging. Dia pulang ke rumahnya dengan hati marah bercampur sedih.

Sesampai di rumah, istrinya menyuguhkan kedelai rebus. Dengan hati terpaksa, dia memakan kedelai itu seraya membuang kupasan kulitnya ke luar jendela. Dia sangat bosan dengan kedelai.

Dia berkata pada istrinya : “Bagaimana hidup kita ini…? Orang-orang makan daging, kita masih makan kedelai.”

 Tak lama kemudian, dia keluar ke jalan di pinggir rumahnya. Alangkah terkejutnya, dia melihat seorang lelaki tua duduk di bawah jendela rumahnya, sambil memungut kulit-kulit kedelai yang tadi ia buang dan memakannya seraya bergumam :

ﺍﻟﺤﻤﺪﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻱ ﺭﺯﻗﻨﻲ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺣﻮﻝ ﻣﻨﻲ ﻭﻻ ﻗﻮﺓ

“Segala Puji bagi Allah SWT yang telah memberiku rezeki tanpa harus mengeluarkan tenaga.”

 Mendengar ucapan lelaki tua itu, dia menitikkan air mata, seraya bergumam :

ﺭﺿﻴﺖ ﻳﺎ ﺭﺏ

“Sejak detik ini, aku rela dengan apapun yang Engkau berikan Yaa Allah...”

Rejeki itu yang penting mengalir, besar kecil yang penting ada alirannya. Jangan harap mengalir seperti banjir, kalau tak bisa berenang bisa tenggelam. Sampai kapan engkau sibuk dengan kelezatan, sedangkan engkau akan ditanya tentang semua yang kau lakukan. Demikian nasihat indah dalam kisah ini.

Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA pernah berkata: ﻣﻦ ﻛﺎﻧﺖ ﻫﻤّﺘﻪ ﻣﺎ ﻳﺪﺧﻞ ﻓﻲ ﺑﻄﻨﻪ ﻛﺎﻧﺖ

"Barang siapa perhatiannya hanya pada apa yang masuk ke perutnya, maka nilai seseorang itu tidak lebih dari apa yang keluar dari perutnya".

"Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan nikmat-Ku kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangatlah pedih". (QS Ibrahim: 7)

Ayat ini menegaskan bahwa bersyukur adalah hal yang sangat ditekankan dalam Islam. Bahkan, Allah memerintahkan hamba-Nya untuk senantiasa bersyukur atas nikmat dan karunia-Nya. Sebut saja nikmat bernafas, nikmat hidup, nikmat iman dan Islam, nikmat makan dan minum dan masih banyak lainnya.

Perintah bersyukur ini juga diabadikan dalam Alquran: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah. (QS Al-Baqarah: 172)

Baarakallahu Fiikum...




Tidak ada komentar:

Posting Komentar